1. RUMAH PONDOK INDAH
Sejarah:
Masih ingat ramainya pembicaraan di akhir September 2002 tentang
hilangnya seorang tukang nasi goreng di depan rumah kosong ini? Kejadian
ini jadi menghebohkan karena di depan rumah tersebut hanya tertinggal
gerobak nasi gorengnya. Konon katanya, malam sebelum hilang tukang nasi
goreng tersebut hendak mengantar nasi goreng yang dipesan oleh seorang
perempuan ke dalam rumah. Namun, ia tak pernah keluar lagi. Mengenai
sejarah rumah itu, konon seisi keluarga pemilik rumah ini tewas dalam
peristiwa perampokan bermotif persaingan bisnis. Sejak itu, banyak orang
yang lewat kerap melihat jelmaan hantu seperti hantu bapak-bapak dan
hantu perempuan. Namun, akhir-akhir ini sudah tidak banyak kejadian
horor yang dilaporkan terjadi di rumah ini. Bahkan beberapa waktu lalu,
rumah ini sempat dijadikan tempat bermalam para tunawisma.
2. TAMAN KOTA LANGSAT, MAYESTIK
Fenomena: Kuntilanak dan genderuwo
Sejarah:
Taman Langsat ini sebenarnya merupakan fasilitas olah raga dan
bersantai yang cukup lengkap. Di dalamnya tumbuh pepohonan yang asri.
Hanya saja, tidak banyak orang yang memanfaatkan fasilitas ini. Karena
sepi, taman kota ini pun menjadi angker, terutama pada malam hari. Konon
pada malam hari, warga kerap melihat kuntilanak di pohon-pohon di taman
Langsat.
Testimonial:
Kisah hantu dan orang-orang yang kesurupan bukan lagi barang baru bagi
Ibu Rahmat (34), penjual rokok di tepi taman Langsat, yang sudah 25
tahun membuka kios rokok tersebut. Suatu ketika, tamu yang sedang
kongkow di warungnya pernah pamit pada jam 1 pagi karena mengaku melihat
genderuwo. Setiap kali berjaga malam, Syamsuri (21), Satpam yang telah
bertugas selama 3 tahun di Taman Langsat, sering mencium bau-bau aneh
dan mendengar suara-suara tertawa yang tak jelas sumbernya.
3. RUMAH KENTANG PRAPANCA
Fenomena: Hantu anak kecil
Sejarah:
Konon, di rumah ini ada seorang anak kecil yang terjatuh ke dalam kuali
yang sedang digunakan untuk merebus kentang. Apabila Anda sedang
‘mujur’ dan lewat di depan rumahnya, Anda dapat mencium aroma kentang
rebus dan mendengar suara anak kecil menangis.
Testimonial:
Agip (24) sudah menjaga kios rokok di depan rumah ini sejak tahun 1997.
Agip mengaku sering mencium aroma kentang rebus, terutama menjelang
malam, meskipun rumah kosong ini sempat ramai karena disewa oleh
ekspatriat
5. JEMBATAN ANCOL
Lokasi: Jembatan Ancol (eks jembatan goyang), Pantai Ancol, dan daerah lain sekitar Ancol, Jak-Ut
Fenomena: Siti Ariah Si Manis Jembatan Ancol (populer dengan sebutan Maryam setelah kisahnya diangkat ke layar kaca)
Sejarah:
Pada 1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang
meminta dilukis. Ketika pelukis baru menggambar setengah bagian
tubuhnya, perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu
adalah Si Manis Jembatan Ancol. Mitos ini sudah dimulai puluhan tahun
sebelumnya. Di tahun 60-an ketika daerah Ancol masih berupa
empang-empang, seorang pendayung perahu pernah bertemu dengan Si Manis.
Perempuan itu naik perahu malam-malam ddan membayar pendayung tersebut
dengan daun. Keterangan ini didapat dari Kostan Simatupang (65), seorang
fotografer keliling di Ancol, teman dari pendayung perahu tadi.
Testimonial:
Anshori (38), penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol, mengaku pernah
melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama kali kios rokoknya di
sini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang. Saat itu malam
Jumat,
Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan perempuan itu kira-kira 50 cm. Menurut Anshori, perempuan itu berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah ditanya hendak belanja apa, perempuan itu menghilang. Meski tidak memakai pakaian serba putih, Anshori yakin perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. Semenjak kejadian itu, Anshori merasa dagangannya kian laku dan rejekinya semakin lancar.
Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan perempuan itu kira-kira 50 cm. Menurut Anshori, perempuan itu berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah ditanya hendak belanja apa, perempuan itu menghilang. Meski tidak memakai pakaian serba putih, Anshori yakin perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. Semenjak kejadian itu, Anshori merasa dagangannya kian laku dan rejekinya semakin lancar.